Presiden Jokowi: Menjadi Petani Itu Mulia

Presiden Jokowi: Menjadi Petani Itu Mulia

KEPRIBETTER.COM, Bogor – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkesempatan menutup secara resmi acara Young Organic Festival (YORFest) 2020, Kamis, 29/10/2020. YORFest sendiri berlangsung 28-29 Oktober 2020 secara virtual.

“Saya tidak bisa hadir dalam pembukaan acara Young Organic Festival 2020 ini tapi saya ingin tetap bertemu secara virtual untuk memberikan semangat kepada anak-anak muda yang berani memilih pertanian organik,” kata Presiden Jokowi mengawali sambutannya.

Menurut Presiden, pertanian organik adalah pertanian masa depan, peluangnya masih sangat besar. Ditengah pesatnya tren hidup kembali ke alam pada saat masyarakat semakin peduli pada kesehatan dengan memilih bahan pangan sehat yang aman.

“Peluang ini benar-bebar harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dengan terus melakukan inovasi pada seluruh proses mulai dari produksi sampai pascapanen, menggunakan tehnologi moderen pada saat penanaman, pemeliharaan dan pengolahan. Dan memperkuat branding, packaging dan pemasaran. Masuk ke supply chain nasional sehingga menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan pengolahan pertanian secara modern saya harapkan pertanian dapat tumbuh sebagai salah satu pilar penting pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertanian akan semakin maju, masyarakat akan semakin lebih sejahtera,” jelas Presiden Jokowi lewat video virtual.

Selanjutnya Presiden mengutarakan rasa percayanya terhadap apa yang dilakukan para petani muda organik ini bisa bergulir dengan cepat memunculkan berbagai inisiatif dikalangan anak muda, meluaskan minat menjadi petani dan mendorong regenerasi petani Indonesia.

“Saya berharap keberadaan forum petani organik muda dapat mengajak lebih banyak anak muda untuk kembali bertani. Tidak malu, tidak gengsi, tapi sebaliknya bangga dan bersemamgat karena menjadi petani itu mulia!!” ujar Presiden.

Presiden optimis dengan semakin banyak anak muda Indonesia yang tertarik menjadi petani, maka negara kita tidak perlu impor pangan lagi, bahkan bisa mengekspor. Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri secara berdikari dan meningkatkan nilai tukar serta kesejahteraan petani.

“Teruslah berkarya dengan tetap peduli lingkungan. Teruslah berinovasi dengan tetap peduli pada pemciptaan lapangan kerja. Maju terus petani muda!!” pungkas Presiden dalam sambutannya.

Penggagas kegiatan YORFest 2020, Budi Arie Setiadi yang juga adalah Wakil Menteri Desa PDTT mengungkapkan rasa bangganya terhadap Presiden Jokowi yang sangat mendukung kegiatan dari petani-petani muda yang mau terjun ke pertanian organik.

“Anak muda Indonesia harus bangga karena punya Presiden yang mendukung para petani muda, khususnya petani muda organik. Saat ini baru sekitar 3,5 persen anak muda Indonesia yang bergerak di sektor pertanian. Tahun 2030 kita akan mendapat bonus demografi dengan 190 juta kaum muda. Untuk itu anak muda Indonesia diharapkan memilih sektor pertanian mulai dari sekarang. Ada 74.593 desa yang menunggu untuk diberdayakan. Regenerasi petani menjadi penting. Menjadi petani itu keren!!” kata Budi Arie Setiadi.

Sementara itu Ketua Panitia Young Organic Festival (YORFest) 2020 Andre OPA Sumual juga mengungkan rasa gembiranya karena Presiden mau menyempatkan diri menutup kegiatan konferensi dan oameran YORFest 2020 ini.

“Ini membanggakan karena jelas Pak Jokowi menunjukan dukungannya terhadap kegiatan anak muda petani organik. Bahkan Presiden dalam sambutannya banyak memberi wejangan seperti meminta agar tidak malu, tidak gengsi, tapi sebaliknya bangga. Bahkan Presiden menggantungkan harapan bahwa dengan banyaknya anak muda yang bertani suatu saat negara kita tidak perlu impor pangan lagi, tapi bisa mengekspor,” jelas Andre Opa.

YORFest adalah kegiatan tahunan pegiat organik di Indonesia, berupa kumpulan komunitas anak muda yang peduli dengan pertanian, perkebunan, peternakan, dan bisnis yang berhubungan dengan pendayagunaan ekosistem organik. Bersatu dan berbagi inspirasi untuk pertumbuhan ekonomi melalui pertanian organik yang berkelanjutan sebagai wujud regenerasi petani Indonesia dalam membentuk kemandirian dan menggali potensi alam di Indonesia.”

YORFest 2020 diharapkan dapat menginspirasi para petani muda organik untuk mencipta nilai tambah produk pertanian, perkebunan dan perternakan dari ekosistem organik yang berorientasi ekspor berupa produk siap guna [green label], bukan hanya meng-ekspor raw material yang bernilai murah.

Dalam situasi pandemi YORFest pertama ini berlangsung secara virtual. Dibuka oleh Wakil Menteri Desa PDTT Budi Arie Setiadi dengan menampilkan pembicara muda yang sudah berkecimpung dalam bisnis pertanian organik. Berlangsung selama 2 hari, tanggal 28-29 Oktober 2020.

Para pembicara yang berpartisipasi berbagi pengalaman di hari pertama selain Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi, juga ada Kepala Kantor Staf Presiden yang juga adalah Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jend (Purn) Dr. Ir. Moeldoko S.I.P, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas M.Si, dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nadional Kementerian Perdagangan Kasan.

Sementara dari kalangan anak muda pelaku industri pertanian organik yang bersedia berbagi pengalaman ada Angeline Theo (Boja Farm), Tari Dana (Avana Green), Andhika Mahardika (Agradaya), Suradi (The Learning Farm), Raka Bagus (Ladang Lima), Putri Arif Febrila (Bulk Source), Christopher Satriandaru (Cocona Care), Margaret Agustina (Jagapati.com), Dwi Anoraganingrum (Indocon GmbH), Dedi Wahyu Hernanda (Genpi Nasional), dan Ichwan Joesoef (Indonesia Trade Promotion Center, Osaka, Japan).

Untuk hari kedua ada Ivanka (bassist Slank), Reza Purnamo (BioCert), Fikri S. Tsauri (Certifier), Muslahudin Daud (petani muda Aceh), Fransiscus Richard (Triasindo Royal Agro), Junaidi Prasetyo (Pupuk Organik), Christopher Jayanata (Komunitas Organik Indonesia), Henindra Primala (Crowd Funds), Anisa Paramita (SPIND.id), dan Fendi Hartanto (Lojin.co.id).

Semoga Young Organic Festival (YORFest) 2020 ini bisa menjadi momentum bagi pemuda Indonesia untuk menjadi petani, khususnya organik dan ambil bagian dalam Regenerasi Petani.

Sumber: Biro Pers Setpres

Pemerintah Provinsi Kepri