Jokowi Centre Kutuk Teror Bom Bunuh diri di Gereja Katedral Makassar

Imanta Ginting | Foto: Istimewa
Imanta Ginting | Foto: Istimewa

KEPRIBETTER.COM, Jakarta – Ledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Jl. Kartini, Sulawesi Selatan mengundang perhatian berbagai pihak. Sekretaris Jenderal Jokowi Centre Imanta Ginting menyampaikan duka citanya kepada keluarga korban.

Jokowi Centre mengutuk keras tindakan-tindakan Terorisme di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab dan memakan Korban Jiwa di Gereja Katedral, Sulawesi Selatan.

“Segenap Relawan Jokowi Centre mengutuk keras tindakan-tindakan di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab ini, serta mendoakan Para Korban,” ujar Imanta Ginting dalam keterangan Persnya Minggu (28/03/2021).

BACA JUGA:  95 Calon Bintara Wanita dan Tamtama TNI AL Tahun Anggaran 2021 Bersaing Ketat Menjadi yang di Mako Lantamal VI Makassar

Menurutnya, tindakan teror bertujuan untuk menciptakan provokasi dan rasa takut di tengah-tengah masyarakat. Karena itu, Jokowi Centre berharap masyarakat tetap Solid dan kompak melawan upaya teror yang terjadi.

Dia mengimbau, agar saling menjaga dilingkungan masing-masing dan melaporkan tindak tanduk warga yang mencurigakan.

“Provokasi dengan cara demikian jelas dapat merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa,”tegas mahasiswa Pasca Sarjana Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) itu.

BACA JUGA:  Polri Pastikan Penanganan Kasus Dugaan Pemerkosaan di Luwu Timur Sesuai Prosedur

Lebih lanjut, Imanta Mengingatkan agar Kapolri dan Pemerintah mengusut tuntas dan membongkar sampai ke akar-akarnya jaringan Teroris di Indonesia.

Dan juga, dia juga meminta BIN dan BNPT untuk meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi terulangnya aksi teror di wilayah Indonesia.

“Kita paham bahwa prilaku seperti ini bukan bagian dari budaya bangsa Indonesia, sudah berabad-abad masyarakat Nusantara hidup rukun dan damai, kita harap Pemerintah melalui Polri untuk sigap dan tegas memberantas jaringan ini sampai ke akar akarnya,” Ujar Imanta.(Ralian Jawalsen)

BACA JUGA:  Sepanjang Tahun 2021, 7 DPO Teroris MIT Poso Telah Tewas