CIC Menduga Proyek Seragam dari Orang Dalam Libatkan Marten Luther, Kapolri dan Jaksa Agung Diminta Usut Tuntas

CIC Menduga Proyek Seragam dari Orang Dalam Libatkan Marten Luther, Kapolri dan Jaksa Agung Diminta Usut Tuntas

Wakil Ketua Umum CIC, DJ Sembiring. (Foto: Dok CIC)


KEPRIBETTER.COM, JAKARTA – Berbagai kasus tindak pidana korupsi di DPRD Kepulauan Riau (Kepri) diduga melibatkan Sekretaris DPRD Kepri, Marten Luther, seperti kasus proyek baju seragam.

Dalam kasus Proyek baju seragam diduga kuat melibatkan Sekwan DPRD Kepri Marten Luther yang mengalir lancar ke Navi Tailor sebagai pemenang dalam proyek baju seragam.

Corruption Investigation Commiittee (CIC) menilai dalam proyek baju seragam tersebut,dimana pada saat itu APBD Kepri defisit akibat Covid-19. Tiga tahun beruntun usaha jahit berbentuk persekutuan komonditer atau CV ini selalu dapat proyek baju pegawai, yang berjumlah ribuan helai.

CIC menduga Pemenang tender dalam proyek baju seragam dilakukan secara tertutup dimana Navi Tailor mulai tersohor sejak anggota keluarga mereka, yakni Martin Luther Maromon yang menjadi Sekretaris Dewan DPRD Kepri, memegang jabatan strategis di pemprov. Tahun 2019, saat Martin jadi kepala biro umum, Navi Tailor ditunjuk mengerjakan ratusan setel seragam dinas.

Ketua Umum CIC Raden Bambang SS menegaskan,”Navi Tailor atau bisnis konveksi yang beralamat di Costarica Residence Boulevard No 8, Batam Centre, Batam ini, yang mengerjakan pakaian dinas harian Rp197.505.000, pakaian sipil lengkap Rp198.000.000, batik tradisional Rp198.544.500, pakaian adat daerah Rp198.544.500. Navi Tailor juga dipercaya Martin menjahitkan delapan setel seragam gubernur dan wakil gubernur Kepri senilai lebih Rp100 juta,”tegas Raden Bambang.SS Jumat (10/6/2022) kepada awak media di Jakarta.

Raden Bambang.SS menambahkan,dalam kasus ini, Navi Tailor terus mendapat proyek jahit baju di biro umum, pihak Navi Tailor telah mendapat tiga belas paket setiap tahunnya, sementara paket lainnya tetap berjalan, sehingga usaha milik keluarga Martin ini menggarap seragam ASN Rp148.830.000, pakaian adat daerah Rp148.648.500, pakaian dinas harian Rp74.415.000 dan pakaian sipil lengkap Rp71.995.000.

Dari hasil investigasi CIC, pada tahun 2021, dimana saat APBD Kepri defisit karena terdampak COVID-19, Navi Tailor tetap superior. Mutasi yang membuat Martin hijrah dari Kepala Biro Umum Pemprov Kepri ke sekretaris dewan, tak lantas memutus rantai proyek untuk keluarganya. Ada tujuh paket pengadaan pakaian diserahkan ke CV Navi Permata Cemerlang, induk usaha Navi Tailor.

Sementara, Wakil Ketua Umum CIC DJ Sembiring mengungkapkan, paket tersebut di antaranya, pakaian sipil lengkap Rp186.120.000, pakaian dinas harian Rp163.636.000 dan pakaian adat daerah Rp128.080.000. Total Rp880 juta. Seluruh pembayaran sudah tuntas via transfer bank, 30 Desember 2021. Kabag Keuangan Sekretariat DPRD Kepri Jhon A Barus membenarkan pelunasan itu.

DJ Sembiring juga menambahkan,Namun, sebagian besar pakaian yang dikerjakan Navi Tailor hingga Februari 2022, belum selesai.

CIC menduga pihak CV Navi Permata Cemerlang mendapat sedikitnya Rp4,5 miliar selama Martin yang jadi pejabat pengguna anggarannya. Lebih 60 persen adalah proyek jahit seragam, sisanya pemeliharaan taman dan penyediaan konsumsi kegiatan Pemprov Kepri.

“Untuk itu CIC meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung RI ST Burhanuddin segera mengusut kasus proyek baju seragam dari Marten Luther dan Pihak Navi Tailor segera diusut tuntas,” pintanya.


Redaksi

Pemerintah Provinsi Kepri